Minggu, 04 November 2012

Memaknai Hidup & Bangkit dari sebuah Kegagalan



Mungkin tidak ada kegagalan di kamus orang yang beriman yang mau terus berjuang. Kegagalan adalah hal yang biasa yang pasti akan dialami oleh setiap orang. Sepandai-pandai tupai meloncat ia akan jatuh juga. Selincah apapun burung terbang, ia akan jatuh juga.
Kegagalan adalah sebuah peluang, agar kita senantiasa mencoba dan terus mencoba tanpa lelah, serta tidak mengenal kata putus asa. Seorang bayi yang baru berlatih berjalan ia pasti gagal dan terjatuh. Jika ia takut untuk mencoba bangkit dan berjalan, mungkin ia selamanya akan lumpuh dan tidak bisa berjalan. Oleh karenanya, jadikan kegagalan sebagai alat pengintai kesuksesan.
 
Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Semakin banyak gagal, berarti semakin kita mendekati kesuksesan. Oleh karenanya, jadikan kegagalan sebagai cambuk yang mempercepat jalan kita menuju jalan kesuksesan.

Kegagalah bukanlah musuh, ia adalah guru bijak yang mengajarkan banyak hal dari makna hidup dan kehidupan, karena Ia senantiasa bercerita tentang nikmatnya perjuangan dan indahnya pemandangan syurga, serta manisnya iman. Dengan demikian, bersabarlah dalam berguru pada “kegagalan”, kelak kesuksesan menjadi gelar kelulusan.

Kegagalan adalah bukti bahwa kita telah berbuat sesuatu, mungkin hasil yang kita harapkan saat ini belum tampak, besok atau lusa pasti ia ada di genggaman. Bukankah bulan sabit akan berangsur-angsur tumbuh menjadi purnama?. Itu semua adalah pasti, karena sunatullah akan senantiasa ada di muka bumi ini. Oleh karenanya, Jangan pernah mengucapkan selamat tinggal pada usaha yang kita tekuni, Jangan pula pernah menyerah, selagi kita masih terus mencoba dan terus mencoba, selagi nafas masih mengalir, di sana pasti ada harapan kemudahan, inna ma’al usri yusra.

Kegagalan adalah lobang kecil yang mencoba mengganggu langkah kita, kita masih bisa terus berjalan, dan masih banyak jalan yang lurus halus disana. Oleh karenanya, Jangan pernah berhenti pada satu jalan yang tertutup, sementara masih seribu jalan yang terbuka.

Hanya mereka yang berani gagal yang ada harapan sukses yang cemerlang di masa mendatang. Itulah ciri manusia berjiwa besar yang pernah dikatakan oleh Al-Mutanabbi dalam slogan hidupnya yang paling terkenal, yang berbunyi “urusan yang ringan dimata orang yang kerdil akan tampak berat, Sedangkan urusan yang berat dimata orang yang berjiwa besar akan tampak ringan”. 

Orang yang hebat bukan berarti orang yang tak pernah jatuh, tapi orang yang hebat adalah orang yang sering jatuh, tapi ia bangun kembali untuk bangkit. Al-Mutanabi mengatakan:

وليس ما يتمنه المرء يدركه # تجري الرياح بما لا تشتهى السفن

Tidaklah semua yang diharapkan manusia itu bisa tercapai. Sesungguhnya angin bertiup, tidak selamanya sesuai dengan perahu layar.

Abu Atahiyyah berkata :

ترجو النجاة ولم تسلك مسلكها # إن السفينة لم تجر على اليابس

“Anda berharap sukses tapi tidak menempuh jalannya.
Sesungguhnya sampan itu tidak pernah berjalan diatas daratan”

Kesulitan dan kegagalan dalam hidup, sekiranya kita jadikan sebagai umpan balik koreksi, maka dapat digunakan untuk membenahi kesalahan masa lalu yang menjatuhkan kita dalam kegagalan. Disamping ia mampu meningkatkan kekebalan mental kita, ia juga mampu merangsang kembali semangat kita yang pupus, serta membangkitkan kembali potensi yang lemah, sehingga kita tidak stres lagi dan tidak kecewa lagi, serta hilang pulalah kecemasan dalam hidup.

Kita bisa belajar dari semut yang tidak pernah mengenal kegagalan, ia terjatuh dari pohon, lalu bangun lagi, kemudian terjatuh lagi, begitulah seterusnya terjatuh seribu kali. Namun ia terus merangkak sampai tujuannya tercapai kembali.

Bukankah nabi Muhammad diusir dari Makkah? Namun, kemudian ia bangkit membangun kerajaan di Madinah, bayangkan seandainya beliau berhenti, mungkin Islam tidak lagi bersinar di muka bumi ini. Bukankah nabi Ibrahim dibakar dan dianiaya oleh raja Namrud yang kejam? Namun ia tidaklah pernah berhenti dari da’wah sehingga panji tauhid tetap berkibar terus menerus sepanjang zaman, dan masih banyak sosok teladan yang bangkit dari kegagalan yang pada akhirnya mencapai derajat kesuksesan tertinggi di sisi manusia dan Tuhannya. Oleh karenanya, Bersemangatlah ! kita pasti berhasil, karena sekeras-kerasnya batu ia akan berlubang dengan tetesan air kecil dalam proses yang terus-menerus. Demikian pula hanya mereka yang berani berjalan dikegelapan malam yang akan menjumpai indahnya fajar. Ingat pula, seorang musafir tidak akan pernah sampai tempat tujuannya, sebelum ia berkeringat dan dahaga,serta merasakan panjangnya perjalanan. Lebah tidak akan pernah bisa menikmati manisnya madu sebelum ia berpindah dari satu bunga kebunga yang lain. Seekor burung, ia tidak akan pernah mendapatkan makanan sebelum ia berusaha keras, mengepakkan sayapnya, dan terbang kesana kemari. Ibnu Jauzi berkata : “ Andaikata anak Adam bisa membayangkan, bahwa ia sanggup terbang kelangit, maka anda akan melihat diamnya ia di bumi adalah perkara yang dibenci”.

Berjuanglah karena butuh proses yang panjang untuk mendirikan sebuah kerajaan, ibarat kota Mekah tidak didirikan didalam satu hari, mungkin butuh bertahun-tahun bahkan puluhan tahun baru sempurna. Bersungguh-sungguhlah, karena Allah akan menunjukkan jalan kemudahan bagi mereka yang mau bersungguh-sungguh.

‏ والذين جاهدوا فينا لنهدينهم سبلنا وإن الله لمع المحسنين‏

“Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh di jalanKu, maka pasti Aku tunjukkan jalan menujuKu, dan sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang berbuat baik”. ( QS. Al-Ankabut : 29 )

Mahmud Shami Al-Barudi berkata :

ومن رام نيل العز فليصطبر على لقاء المنايا واقتحام المضايق
تعز عن العلياء باللؤم واعتزل فإن العلا ليست بلغو المناطق

“Barang siapa yang ingin meraih kemuliaan, bersabarlah jika bertemu dengan kematian dan terjepit dalam kesempitan.Anda ingin mulia, maka harus siap dicaci dan diusir Karena sesungguhnya kemuliaan itu dicapai bukan sekedar dengan omong kosong”.

Jadi kesuksesan itu tidak ada yang gratis, membutuhkan proses yang panjang serta usaha yang sungguh-sungguh. Maka sekarang jadilah mu’min yang kuat, jangan lemah dan mudah menyerah, mintalah pertolongan Allah.

المؤمن القوي خير وأحب إلى الله من المؤمن الضعيف ، وفي كل خير . احرص على ما ينفعك ، واستعن بالله ولا تعجز . وإن أصابك شيء فلا تقل : لو أني فعلت ، كان كذا وكذا ، ولكن قل : قدر الله وما شاء فعل ، فإن لو تفتح عمل الشيطان.

Orang mu’min yang kuat itu lebih baik dari pada orang mu’min yang lemah, pada setiap dirinya ada kelebihan. Bersemangatlah untuk mencari sesuatu yang bermanfaat, mintalah pertolongan kepada Allah, dan jangan lemah. Jika menimpamu kegagalan, jangan katakan : Seandainya saya tadi begini maka akan begini dan begini…., akan tetapi katakanlah : Ini adalah taqdir Allah, dan apa yang dikehendaki-Nya pasti terjadi, jangan bersemboyan “ Seandainya” karena itu membuka pintu syetan. ( HR. Muslim )

Hadits diatas secara tegas memotivasi kepada kita agar senantiasa menjadi mukmin yang kuat yang tidak mudah menyerah, apalagi menyesali sebuah kegagalan, sehingga mudah berputus asa, karena pada dasarnya putus asa adalah jalan-jalan orang yang tidak mendapatkan hidayah.Bahkan putus asa dari rahmat Allah SWT termasuk kepada dosa besar.

Allah Berfirman:

قَالَ وَمَنْ يَقْنَطُ مِنْ رَحْمَةِ رَبِّهِ إِلَّا الضَّالُّونَ

“Ibrahim berkata :’Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Rabbnya, kecuali orang-orang yang sesat.’”(Q.S. Al Hijr: 56)

Dan firman-Nya:

وَلَا تَيْأَسُوا مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِنَّهُ لَا يَيْأَسُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ

“Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir.”(Q.S. Yusuf : 87)

Sumber : Dr. Ahmad Alim, Lc, M.A

0 komentar:

Posting Komentar