Sabtu, 19 November 2011

Guruku kini

Oleh : Adi Kiswanto

Guruku kini
Adalah juga guruku tempo hari
Sekian lama mengabdi
Melalui zaman yang bertransisi
Guruku kini
Mendidik di zaman informasi
Menghadapi anak didikan tivi
Yang tak ada pakaian sopan dan rapi
Yang dilihat hanyalah rok mini
Guruku kini
Betapa tugasmu berat sekali
Mendidik anak bangsa ini
Generasi penerus negeri
Guruku kini
Datang di sekolah pagi
Tidak ada yang menyalami
Tak ada lagi
yang membawakan tas dengan senang hati
dahulu memang berbeda dengan kini
Guruku kini
Betapa engkau begitu sabar
Ketika engkau mengajar
Tidak ada yang memperhatikan
Mereka asyik, SMS-an, facebook, atau twitteran
Guruku kini,
Betapa sering engkau bercerita sejarah Nabi
Tapi muridmu kini tak kenal Umar atau Ali
Areil, Luna Maya, atau Cut Tari
Pasti lebih dikenali
Guruku kini,
Betapa tugasmu berat sekali
Mendidik anak bangsa ini
Generasi penerus negeri
Guruku kini,
Betapa senangnya engkau bernyanyi
Mengajari lagu kebangsaan negeri ini
Namun “Alamat Palsu” lebih disukai
Dan “Hamil duluan” malah diteladani
Guruku kini,
Betapa engkau bersedih hati
Keluarnya dari sekolah seorang siswi
Bukan karena prestasi
Tapi karena dihamili
Guruku kini,
Betapa hatimu sungguh hampa
Melihat seorang siswa
Keluar karena narkoba
Guruku kini,
Betapa tugasmu berat sekali
Mendidik anak bangsa ini
Generasi penerus negeri
Guruku kini,
Betapa muridmu menjengkelkan
Engkau tak boleh memberi pukulan
Nanti akan dilaporkan
Dianggap kejam dan melanggar HAM
Guruku kini,
Betapapun kau mengajar tanpa kekerasan
Kenapa begitu banyak pelajar tawuran
Lalu siapa yang mencontohkan?
Guruku kini,
Sungguh engkau di persimpangan
Bahagia karena banyak lulusan
Sedih karena tidak lulus beneran
Guruku kini,
Betapa tugasmu berat sekali
Mendidik anak bangsa ini
Generasi penerus negeri
Guruku kini,
Memang sudah tidak seperti Oemar Bakri
Karena sudah ada sertifikasi
Namun tugasmu sungguh berat sekali
Demak, 15-11-2011
http://fiksi.kompasiana.com/puisi/2011/11/18/guruku-kini/

0 komentar:

Posting Komentar